Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran ke- : 2
Muatan Terpadu : IPA ( KD 3. 7, 4.7), Bahasa Indonesia (KD 3.9, 4. 9), SBDP (KD 3. 3, 4.3)
¡ Dengan melakukan percobaan, siswa mengetahui kalor dapat menyebabkan perubahan wujud benda dengan penuh tanggung jawab.
¡ Dengan membaca, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang
terjadi sebelum pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
¡ Dengan bercerita, siswa dapat menyebutkan peristiwa-peristiwa setelah pembacaan
teks Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
¡ Dengan mengamati gambar, siswa dapat mempraktikkan gerak tari dengan pola
lantai yang benar.
3. Materi Ajar
Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)
Mengelompokkan Informasi Teks Narasi Sejarah Menggunakan Peta Pikiran
Peta pikiran merupakan suatu cara mencatat dan memetakan ide atau gagasan yang kita dapatkan setelah membaca atau mendengarkan suatu teks secara kreatif dan efektif.
Cara mengelompokkan informasi teks menggunakan peta pikiran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
ü Menggunakan kata tanya.
ü Memahami terlebih dahulu isi teks narasi sejarah secara keseluruhan.
ü Mencatat informasi penting dari teks dan mengelompokkan berdasarkan kata tanya apa, di mana, kenapa siapa, mengapa, dan bagaimana.
ü Selanjutnya informasi-informasi tersebut disajikan ke dalam bagan peta pikiran.
SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Gerak Tari dengan Pola Lantai
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari. Para penari menggunakan pola lantai agar tarian terlihat lebih menarik.
Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yaitu bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar
IPA (KD 3. 7, 4. 7)
Kalor Mengubah Suhu
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil. Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah.
Contoh bahwa kalor dapat mengubah suhu benda yaitu air panas memiliki suhu tinggi, air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air dicampur, campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat karena menerima panas yang bersuhu tinggi.
Energi panas dapat mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda. Peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair karena adanya pemanasan. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut :
1. Mentega dipanaskan.
2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
3. Lilin dipanaskan.
Perubahan Wujud Benda yang Dapat kembali
Wujud suatu benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Misalnya, air yang membeku menjadi es atau es krim yang mencair saat didiamkan di ruang terbuka. Namun, benda yang telah berubah wujud tersebut dapat kembali ke wujud asalnya dengan beberapa perlakuan. Misalnya air yang telah berubah menjadi es dapat kembali berubah menjadi air jika didiamkan atau dipanaskan.
Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh kalor atau panas. Contoh perubahan wujud benda adalah proses mencair, menguap, dan menyublim. Ketiga proses tersebut terjadi karena benda-benda yang berubah menyerap kalor dari lingkungan sekitar (dipanaskan atau didiamkan). Sementara itu proses membeku, mengkristal, dan mengembun terjadi karena benda-benda yang berubah melepaskan kalor ke lingkungan sekitar (didinginkan) sehingga dapat berubah wujud.
5. Evaluasi
Gambarkan contoh kalor dapat merubah suhu?
6. Penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar