Mata Pelajaran :
IPAS
B.INDONESIA
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Capaian Pembelajaran IPAS
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; gelombang bunyi dan cahaya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; krisis energi dan upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah di provinsi tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar
APERSEPSI
Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya
Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya
Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya
Kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.
Jenis Kata Hubung Antarkalimat
Sebagai informasi, konjungsi antarkalimat terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya, lo.
Berdasarkan buku Bahasa Indonesia kelas 5 SD, berikut ini jenis konjungsi antarkalimat dan contohnya:
1. Kata Hubung Kelanjutan Peristiwa
- Setelah itu
- Sesudah itu
- Sebelum itu
- Selanjutnya
- Kemudian
Contoh kalimat:
- Ketua kelas melerai perselisihan yang terjadi saat istirahat. Setelah itu, ia mengajak semuanya untuk berunding.
Kami membuat papan petunjuk tentang mencegah perundungan. Kemudian, kami menempelnya di papan pengumuman.
- Langkah pertama adalah menyiapkan bumbu. Selanjutnya, panaskan minyak dan masukkan nasi ke dalam penggorengan.
2. Kata Hubung Sebab Akibat
Contoh kata hubung:
Dengan demikian
Oleh karena itu
Oleh sebab itu
Akibatnya
Contoh kalimat:
- Kita harus menaati peraturan. Dengan demikian, lingkungan sekolah menjadi lebih tertib dan aman
soal
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d!
1) Lita tetap berangkat ke sekolah _ ia masih sakit.
a. Karena
b. Seperti
c. Meskipun
d. Jika
2.Dika mengikuti pentas drama musikal _ pemeran utama.
a. Atau
b. Sebagai
c. Yaitu
d. Untuk
3) Nindi suka sekali membeli jajanan _ jajanan yang rasanya asam dan pedas.
a. Kecuali
b. Agar
c. Akibatnya
d. Yakni
4) Kakak sedang menyiram tanaman _ adik mencuci sepeda.
a. Seperti
b. Supaya
c. Sebagai
d. Sedangkan
IPAS
Ketika sedang beraktivitas, ada banyak jenis bunyi-bunyian yang kita dengar. Mulai suara orang hingga ketikan.
Secara umum, bunyi adalah sebuah getaran yang ada di udara. Semua benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.
Semakin kuat getaran suatu benda, maka akan semakin besar pula bunyi yang dihasilkan dan bisa didengarkan.
Begitu juga ketika semakin dekat jarak dengan sumber bunyi, maka bunyi yang didengar akan semakin besar.
Nah, semua benda di sekitar kita yang dapat menghasilkan bunyi yang bisa didengar disebut sumber bunyi.
Sama seperti pada cahaya, ternyata bunyi juga memiliki sifat-sifat khusus. Apa saja? Simak informasi berikut ini, yuk!
1. Merambat Melalui Media
Tidak seperti cahaya, bunyi bisa merambat hanya jika ada medianya. Bunyi merambat dalam bentuk gelombang.
Gelombang bunyi itu dapat merambat melalui zat padat, zat gas, dan juga cair hingga bunyi itu bisa didengar.
Contoh perambatan bunyi melalui benda padat adalah saat bermain telepon kaleng yang dihubungkan dengan benang.
Contoh perambatan bunyi melalui cairan yaitu ketika tumbukan batu di dalam air terdengar oleh telinga kita yang berada di luar air.
Salah satu bentuk benda gas yang digunakan sebagai media perambatan bunyi adalah udara di sekitar kita.
Kita juga dapat mendengar bunyi dari sumber bunyi seperti suara orang lain, alat musik, atau gemuruh petir melalui udara.
Semakin rapat medium perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi umumnya akan semakin besar.
2. Bunyi Dapat Dipantulkan
Pernahkah teman-teman berteriak di ruangan tertutup seperti di kamar mandi, dan mendengar suaranya memantul.
Yap, itu adalah salah satu bukti bahwa bunyi dapat dipantulkan. Hal ini kerap disebut juga sebagai gema maupun gaung.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita berteriak di pinggir tebing yang tinggi.
Sementara gaung adalah bunyi pantul yang kurang jelas. Contohnya saat berteriak di gua atau dalam ruangan.
Bunyi bisa memantul karena termasuk longitudinal. Saat merambat ke tempat lain, bunyi mengenai benda sekitarnya.
Bunyi yang terkena permukaan suatu benda, bisa dipantulkan. Umumnya benda yang keras, mengkilat, dan rapat.
3. Bunyi Dapat Dibiaskan
Sifat bunyi selanjutnya adalah dapat dibiaskan. Yap, bunyi dapat mengalami pembiasan atau refraksi.
Pembiasan bunyi terjadi ketika bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, sehingga bunyi akan dibelokkan.
Misalnya saja pada fenomena petir yang akan terdengar lebih keras di malam hari daripada saat siang hari.
Selain itu, bukti bunyi dapat dibiaskan bisa terlihat suara teriakan di siang hari tidak terdengar jelas dari teriakan malam hari.
Hal ini terjadi karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin daripada suhu udara di bawah.
Sebaliknya pada malam hari, suhu udara bawah akan lebih dingin daripada suhu udara di atas, teman-teman.
Artinya, kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibandingkan malam hari sehingga dapat membuat bunyi dibiaskan.
4. Bunyi Bergerak ke Segala Arah
Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi dapat bergerak ke segala arah atau biasa disebut dengan istilah difraksi.
Hal ini terjadi karena gelombang bunyi mempunyai panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter.
Kondisi seperti inilah yang dapat memudahkan gelombang bunyi mengalami pelenturan dan bergerak ke segala arah.
Contoh dari sifat bunyi ini yakni saat kita mendengar suara sepeda motor maupun mobil yang lewat di tikungan jalan.
Walaupun kita belum melihat motor atau mobil itu, tapi bunyi yang dihasilkan dari kendaraan sudah bisa didengar.
Sifat ini juga bisa dibuktikan dengan cara memukul garpu tala dengan keras. Garpu tala akan bergetar dalam waktu cukup lama.
Soal! |
Apa yang dimaksud dengan bunyi? |
Lihat juga video ini, yuk!
Bagaimana sudah paham dengan pembelajaran hari ini? Apakah anak sholeh sholehah senang belajar hari ini? Alhamdulillah kalau sudah paham semua, Miss Puji akhiri pembelajaran hari ini.
Wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar