Pages

Jumat, 30 Agustus 2024

materi ajar: 30 Agustus 2024

 


 

 Hari / Tanggal : Jumat / 30 agustus 2024

Kelas / Fase : 5/C

Capaian Pembelajaran P5:

Dengan mengangkat tema “kearifan lokal ” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila,  projek pembuatan batik adalah untuk mengenalkan batik kepada peserta didik bahwa batik adalah warisan dunia yang menjadi ciri khas dari budaya Indonesia yang harus kita lestarikan. 

Fokus Materi : 
Mengenal batik Jumputan

Materi P5

Mari kita menyanyikan lagu berikut ini




Sejarah Munculnya Batik Jumputan

Meninjai dari beberapa litarur yang menjelaskan tentang batik Jumputan, dikatakan jika teknik dalam pembuatan batik Jumputan pertama kali dikenal di Tiongkok. Selanjutnya teknik ini lama-kelamaan menjadi populer dan tersebar hingga wilayah India. Karena peran saudagar dari India yang melakukan proses interaksi perdagangan dengan masyarakat Indonesia pada saat itu, sehingga pakaian dengan motif Jumputan menyebar di Indonesia.

Literatur lain juga menerangkan jika teknik pewarnaan Jumputan berasal dari adat dan kebudayaan masyarakat Bandhu. Konon, teknik Jumputan diperkirakan sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu di Yunani, Peru, Mesopotamia, India dan Mesir.

Sesuai dengan penjelasan diatas, di kautkan dengan salah satu penemuan mumi yang diperkirakan berasal dari tahun 1000 SM. Mumi tersebut ditemukan dengan terselimuti kain dengan motif Jumputan. Catata sejarah lain mengatakan jika teknik Jumputan sudah ada sejak abad ke 10 dengan peninggalan prasasti Sima. Prasasti tersebut memberikan bukti kuat jika Indonesia dahulu telah mengembangkan teknik menghiasi kain dengan teknik Jumputan.

Motif dan Jenis Batik Jumputan

Motif dan jenis batik Jumputan memiliki variasi yang unik karena terpengaruh dari teknik pembuatannya. Sehingga batik Jumputan antara suatu daerah dengan daerah lain sangat berbeda. Inilah yang kemudian dikatakan jika batik Jumputan merupakan batik yang paling unik dari pada batik jenis lainnya. Ada beberapa jenis dan motif dari batik Jumputan yang perlu kalian tahu, berikut ulasannya.

Motif Mawar

Motif mawar ini dibuat dengan cara menjumput kain lalu diikat menggunakan tali dengan erat. Sehingga melalui cara tersebut motif yang terbentuk yaitu garis melingkar pada kain.

Mawar Ganda / Donat

Motif ganda atau bisa disebut dengan donat dibuat dengan cara menjumpt kain secukupnya lalu tekan pada bagian dasar kain dengan menngunakan tangan kiri, selanjutnta masukkan ujung jumputan yang sudah dibuat ke arah bawah dan diikat dengan kencang. Dari cara tersebut maka terbentuklah motif seperti donat atau mawar ganda.

Motif Ubar Setik

Dalam pembuatan motif Ubar Setik dibutuhkan jarum dan benang. Cara pertamanya yaitu buat pola yang diinginkan dengan tusuk jelujur. Lalu benang ditarik dengan kuat dan diikatkan sebelum dilakukan pewarnaannya.

Teknik Pembuatan Batik Jumputan

 Sesuai dengan contoh motif batik Jumputan yang sudah dijelaskan diatasdapat disimpulkan jika teknik pembuatan batik Jumputan terdapat dua cara yaitu teknik ikat dan teknik jahit.

Teknik ikat dilakukan melalui cara mengikat kain yang bertujuan agar kain membentuk motif ketika sudah selesai dilakukan pewarnaan. Kain harus dilakukan pengikatan secara kuat sehingga pada saat pewarnaan tali tidak terlepas agar motif yang didapatkan terlihat jelas. Tekni khusus lainnya yaitu mengikat kain dengan cara ikatan miring, ikatan gulung, ikatan lipat dan ikatan kombinasi.

Sedangkan teknik jahit diterapkan untuk menghasilkan batik Jumputan yaitu dengan cara membuat jahitan terlebih dahulu dengan tusuk jelujur sesuai pola yang telah dibuat. Lalu jahitan ditarik dengan kuat yang membentuk kerutan dan kain yang menempet dengan rapat.

Itulah sedikit pengetahuan ulasan mengenai batik Jumputan. Semoga menginspirasi dan menjadikan kalian lebih menyukai produk batik dan mendukung produk-produk anak negeri lebih berkembang lagi. Selalu tersnyum untuk hari-hari baik kalian semuanya.

Latihan:
Praktek percobaan membuat batik jumputan
Kesimpulan
Alhamdulillah dalam pelajaran P5 ananda soleh solehah sudah dapat memahami dengan baik materi hari ini. 

Refleksi dan evaluasi

Alhamdulillah pelajaran P5 hari ini berjalan lancar dan tanpa halangan.. 
Semoga minggu depan kita dapat mempraktikkan dari salah satu teknik yang ada agar menghasilkan batik jumputan yang indah dan bagus. 

Penutup 

Demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat. 


KESIMPULAN
Alhamdulillah seluruh siswa kelas 5A sudah memahami bagaimana cara membuat batik jumputan

  
Bagaimana sudah paham dengan pembelajaran hari ini? Apakah anak sholeh sholeha senang
belajar hari ini? Alhamdulillah kalau sudah paham semua, Miss Puji akhiri pembelajaran
hari ini.

Kamis, 29 Agustus 2024

Materi ajar : kamis 29 agustus 2024

 


 Mata Pelajaran : 


B.INDONESIA

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.



👉👉Tujuan Pembelajaran (TP) :

Peserta didik memahami tentang kata hubung antar kalimat dengan benar

APERSEPSI

Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya

Sebelumnya simak vidio dibawah ini y



    MATERI

BAHASA INDONESIA

.Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang  kata penghubung


Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya



Kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.


Yap, kata hubung dipakai agar dua kata dalam kalimat atau dua kalimat bisa menjadi satu kesatuan utuh.

O iya, kata hubung sering disebut konjungsi. Ada banyak sekali kata hubung atau konjungsi dalam bahasa Indonesia.

Namun, secara garis besar, kata hubung dibagi jadi kata hubung intrakalimat, antarkalimat, dan antarparagraf.

Jenis Kata Hubung Antarkalimat

Sebagai informasi, konjungsi antarkalimat terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya, lo.

Berdasarkan buku Bahasa Indonesia kelas 5 SD, berikut ini jenis konjungsi antarkalimat dan contohnya:

1. Kata Hubung Kelanjutan Peristiwa

Contoh kata hubung:

  • Setelah itu
  • Sesudah itu
  • Sebelum itu
  • Selanjutnya
  • Kemudian

Contoh kalimat:

- Ketua kelas melerai perselisihan yang terjadi saat istirahat. Setelah itu, ia mengajak semuanya untuk berunding.

Kami membuat papan petunjuk tentang mencegah perundungan. Kemudian, kami menempelnya di papan pengumuman.


- Langkah pertama adalah menyiapkan bumbu. Selanjutnya, panaskan minyak dan masukkan nasi ke dalam penggorengan.


2. Kata Hubung Sebab Akibat

Contoh kata hubung:


Dengan demikian

Oleh karena itu

Oleh sebab itu

Akibatnya

Contoh kalimat:


- Kita harus menaati peraturan. Dengan demikian, lingkungan sekolah menjadi lebih tertib dan aman

soal

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d!


1) Lita tetap berangkat ke sekolah _ ia masih sakit.

a. Karena

b. Seperti

c. Meskipun

d. Jika

2.Dika mengikuti pentas drama musikal _ pemeran utama.

a. Atau

b. Sebagai

c. Yaitu

d. Untuk

3) Nindi suka sekali membeli jajanan _ jajanan yang rasanya asam dan pedas.

a. Kecuali

b. Agar

c. Akibatnya

d. Yakni


4) Kakak sedang menyiram tanaman _ adik mencuci sepeda.

a. Seperti

b. Supaya

c. Sebagai

d. Sedangkan



IPAS


Ketika sedang beraktivitas, ada banyak jenis bunyi-bunyian yang kita dengar. Mulai suara orang hingga ketikan.

Secara umum, bunyi adalah sebuah getaran yang ada di udara. Semua benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.

Semakin kuat getaran suatu benda, maka akan semakin besar pula bunyi yang dihasilkan dan bisa didengarkan. 

Begitu juga ketika semakin dekat jarak dengan sumber bunyi, maka bunyi yang didengar akan semakin besar.

Nah, semua benda di sekitar kita yang dapat menghasilkan bunyi yang bisa didengar disebut sumber bunyi.

Sama seperti pada cahaya, ternyata bunyi juga memiliki sifat-sifat khusus. Apa saja? Simak informasi berikut ini, yuk!

1. Merambat Melalui Media

Tidak seperti cahaya, bunyi bisa merambat hanya jika ada medianya. Bunyi merambat dalam bentuk gelombang.

Gelombang bunyi itu dapat merambat melalui zat padat, zat gas, dan juga cair hingga bunyi itu bisa didengar.

Contoh perambatan bunyi melalui benda padat adalah saat bermain telepon kaleng yang dihubungkan dengan benang. 

Contoh perambatan bunyi melalui cairan yaitu ketika tumbukan batu di dalam air terdengar oleh telinga kita yang berada di luar air.

Salah satu bentuk benda gas yang digunakan sebagai media perambatan bunyi adalah udara di sekitar kita.

Kita juga dapat mendengar bunyi dari sumber bunyi seperti suara orang lain, alat musik, atau gemuruh petir melalui udara.

Semakin rapat medium perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi umumnya akan semakin besar.

2. Bunyi Dapat Dipantulkan 

Pernahkah teman-teman berteriak di ruangan tertutup seperti di kamar mandi, dan mendengar suaranya memantul.

Yap, itu adalah salah satu bukti bahwa bunyi dapat dipantulkan. Hal ini kerap disebut juga sebagai gema maupun gaung.

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita berteriak di pinggir tebing yang tinggi.

Sementara gaung adalah bunyi pantul yang kurang jelas. Contohnya saat berteriak di gua atau dalam ruangan.

Bunyi bisa memantul karena termasuk longitudinal. Saat merambat ke tempat lain, bunyi mengenai benda sekitarnya.

Bunyi yang terkena permukaan suatu benda, bisa dipantulkan. Umumnya benda yang keras, mengkilat, dan rapat.

3. Bunyi Dapat Dibiaskan

Sifat bunyi selanjutnya adalah dapat dibiaskan. Yap, bunyi dapat mengalami pembiasan atau refraksi.

Pembiasan bunyi terjadi ketika bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, sehingga bunyi akan dibelokkan. 

Misalnya saja pada fenomena petir yang akan terdengar lebih keras di malam hari daripada saat siang hari.

Selain itu, bukti bunyi dapat dibiaskan bisa terlihat suara teriakan di siang hari tidak terdengar jelas dari teriakan malam hari.

Hal ini terjadi karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin daripada suhu udara di bawah. 

Sebaliknya pada malam hari, suhu udara bawah akan lebih dingin daripada suhu udara di atas, teman-teman.

Artinya, kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibandingkan malam hari sehingga dapat membuat bunyi dibiaskan.

4. Bunyi Bergerak ke Segala Arah

Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi dapat bergerak ke segala arah atau biasa disebut dengan istilah difraksi.

Hal ini terjadi karena gelombang bunyi mempunyai panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter.

Kondisi seperti inilah yang dapat memudahkan gelombang bunyi mengalami pelenturan dan bergerak ke segala arah.

Contoh dari sifat bunyi ini yakni saat kita mendengar suara sepeda motor maupun mobil yang lewat di tikungan jalan.

Walaupun kita belum melihat motor atau mobil itu, tapi bunyi yang dihasilkan dari kendaraan sudah bisa didengar.

Sifat ini juga bisa dibuktikan dengan cara memukul garpu tala dengan keras. Garpu tala akan bergetar dalam waktu cukup lama.


Soal!

Apa yang dimaksud dengan bunyi?


Lihat juga video ini, yuk!

KESIMPULAN

  • Alhamdulillah sebagian besar siswa sudah memahami penggunaan kalimat sebab akibat
  • PENUTUP
  • Bagaimana sudah paham dengan pembelajaran hari ini? Apakah anak sholeh sholehah senang belajar hari ini? Alhamdulillah kalau sudah paham semua, Miss Puji akhiri pembelajaran hari ini.

  • Wassalamualaikum wr wb


  • Rabu, 28 Agustus 2024

    Materi ajar: rabu, 28 agustus 2024

     


     Mata Pelajaran : 

    IPAS

    B.INDONESIA

    Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

    Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

    Capaian Pembelajaran IPAS

    Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; gelombang bunyi dan cahaya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; krisis energi dan upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah di provinsi tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar


    👉👉Tujuan Pembelajaran (TP) :

    1. Peserta didik memahami sifat-sifat bunyi
    2. Peserta didik memahami tentang kata hubung antar kalimat dengan benar

    APERSEPSI

    Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya

    Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya





        MATERI

    BAHASA INDONESIA

    .Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang  kata penghubung


    Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya



    Kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.


    Yap, kata hubung dipakai agar dua kata dalam kalimat atau dua kalimat bisa menjadi satu kesatuan utuh.

    O iya, kata hubung sering disebut konjungsi. Ada banyak sekali kata hubung atau konjungsi dalam bahasa Indonesia.

    Namun, secara garis besar, kata hubung dibagi jadi kata hubung intrakalimat, antarkalimat, dan antarparagraf.

    Jenis Kata Hubung Antarkalimat

    Sebagai informasi, konjungsi antarkalimat terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya, lo.

    Berdasarkan buku Bahasa Indonesia kelas 5 SD, berikut ini jenis konjungsi antarkalimat dan contohnya:

    1. Kata Hubung Kelanjutan Peristiwa

    Contoh kata hubung:

    • Setelah itu
    • Sesudah itu
    • Sebelum itu
    • Selanjutnya
    • Kemudian

    Contoh kalimat:

    - Ketua kelas melerai perselisihan yang terjadi saat istirahat. Setelah itu, ia mengajak semuanya untuk berunding.

    Kami membuat papan petunjuk tentang mencegah perundungan. Kemudian, kami menempelnya di papan pengumuman.


    - Langkah pertama adalah menyiapkan bumbu. Selanjutnya, panaskan minyak dan masukkan nasi ke dalam penggorengan.


    2. Kata Hubung Sebab Akibat

    Contoh kata hubung:


    Dengan demikian

    Oleh karena itu

    Oleh sebab itu

    Akibatnya

    Contoh kalimat:


    - Kita harus menaati peraturan. Dengan demikian, lingkungan sekolah menjadi lebih tertib dan aman

    soal

    Jawablah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d!


    1) Lita tetap berangkat ke sekolah _ ia masih sakit.

    a. Karena

    b. Seperti

    c. Meskipun

    d. Jika

    2.Dika mengikuti pentas drama musikal _ pemeran utama.

    a. Atau

    b. Sebagai

    c. Yaitu

    d. Untuk

    3) Nindi suka sekali membeli jajanan _ jajanan yang rasanya asam dan pedas.

    a. Kecuali

    b. Agar

    c. Akibatnya

    d. Yakni


    4) Kakak sedang menyiram tanaman _ adik mencuci sepeda.

    a. Seperti

    b. Supaya

    c. Sebagai

    d. Sedangkan



    IPAS


    Ketika sedang beraktivitas, ada banyak jenis bunyi-bunyian yang kita dengar. Mulai suara orang hingga ketikan.

    Secara umum, bunyi adalah sebuah getaran yang ada di udara. Semua benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.

    Semakin kuat getaran suatu benda, maka akan semakin besar pula bunyi yang dihasilkan dan bisa didengarkan. 

    Begitu juga ketika semakin dekat jarak dengan sumber bunyi, maka bunyi yang didengar akan semakin besar.

    Nah, semua benda di sekitar kita yang dapat menghasilkan bunyi yang bisa didengar disebut sumber bunyi.

    Sama seperti pada cahaya, ternyata bunyi juga memiliki sifat-sifat khusus. Apa saja? Simak informasi berikut ini, yuk!

    1. Merambat Melalui Media

    Tidak seperti cahaya, bunyi bisa merambat hanya jika ada medianya. Bunyi merambat dalam bentuk gelombang.

    Gelombang bunyi itu dapat merambat melalui zat padat, zat gas, dan juga cair hingga bunyi itu bisa didengar.

    Contoh perambatan bunyi melalui benda padat adalah saat bermain telepon kaleng yang dihubungkan dengan benang. 

    Contoh perambatan bunyi melalui cairan yaitu ketika tumbukan batu di dalam air terdengar oleh telinga kita yang berada di luar air.

    Salah satu bentuk benda gas yang digunakan sebagai media perambatan bunyi adalah udara di sekitar kita.

    Kita juga dapat mendengar bunyi dari sumber bunyi seperti suara orang lain, alat musik, atau gemuruh petir melalui udara.

    Semakin rapat medium perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi umumnya akan semakin besar.

    2. Bunyi Dapat Dipantulkan 

    Pernahkah teman-teman berteriak di ruangan tertutup seperti di kamar mandi, dan mendengar suaranya memantul.

    Yap, itu adalah salah satu bukti bahwa bunyi dapat dipantulkan. Hal ini kerap disebut juga sebagai gema maupun gaung.

    Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita berteriak di pinggir tebing yang tinggi.

    Sementara gaung adalah bunyi pantul yang kurang jelas. Contohnya saat berteriak di gua atau dalam ruangan.

    Bunyi bisa memantul karena termasuk longitudinal. Saat merambat ke tempat lain, bunyi mengenai benda sekitarnya.

    Bunyi yang terkena permukaan suatu benda, bisa dipantulkan. Umumnya benda yang keras, mengkilat, dan rapat.

    3. Bunyi Dapat Dibiaskan

    Sifat bunyi selanjutnya adalah dapat dibiaskan. Yap, bunyi dapat mengalami pembiasan atau refraksi.

    Pembiasan bunyi terjadi ketika bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, sehingga bunyi akan dibelokkan. 

    Misalnya saja pada fenomena petir yang akan terdengar lebih keras di malam hari daripada saat siang hari.

    Selain itu, bukti bunyi dapat dibiaskan bisa terlihat suara teriakan di siang hari tidak terdengar jelas dari teriakan malam hari.

    Hal ini terjadi karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin daripada suhu udara di bawah. 

    Sebaliknya pada malam hari, suhu udara bawah akan lebih dingin daripada suhu udara di atas, teman-teman.

    Artinya, kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibandingkan malam hari sehingga dapat membuat bunyi dibiaskan.

    4. Bunyi Bergerak ke Segala Arah

    Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi dapat bergerak ke segala arah atau biasa disebut dengan istilah difraksi.

    Hal ini terjadi karena gelombang bunyi mempunyai panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter.

    Kondisi seperti inilah yang dapat memudahkan gelombang bunyi mengalami pelenturan dan bergerak ke segala arah.

    Contoh dari sifat bunyi ini yakni saat kita mendengar suara sepeda motor maupun mobil yang lewat di tikungan jalan.

    Walaupun kita belum melihat motor atau mobil itu, tapi bunyi yang dihasilkan dari kendaraan sudah bisa didengar.

    Sifat ini juga bisa dibuktikan dengan cara memukul garpu tala dengan keras. Garpu tala akan bergetar dalam waktu cukup lama.


    Soal!

    Apa yang dimaksud dengan bunyi?


    Lihat juga video ini, yuk!

  • KESIMPULAN
  • Alhamdulillah dari keseluruhan siswa kelas 5A, hanya 1 orang yang masih kurang paham tentang materi sifat-sifat cahay, dan siswa tersebut akan diberikan bimbingan tentang materi tersebut
  • PENUTUP
  • Bagaimana sudah paham dengan pembelajaran hari ini? Apakah anak sholeh sholehah senang belajar hari ini? Alhamdulillah kalau sudah paham semua, Miss Puji akhiri pembelajaran hari ini.

  • Wassalamualaikum wr wb


  • Selasa, 27 Agustus 2024

    Materi Ajar: Selasa 27 Agustus 2024

     


     Mata Pelajaran : 

    IPAS

    B.INDONESIA

    Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

    Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

    Capaian Pembelajaran IPAS

    Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; gelombang bunyi dan cahaya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; krisis energi dan upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah di provinsi tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar


    👉👉Tujuan Pembelajaran (TP) :

    1. Peserta didik memahami sifat-sifat bunyi
    2. Peserta didik memahami perbedaan antonim dan sinonim

    APERSEPSI

    Assalamualaikum soleh soleha hari ini kita akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya

    Sebelumnya simak vidio dibawah ini ya





        MATERI

    BAHASA INDONESIA
    SINONIM DAN ANTONIM

    Pengertian Sinonim

    sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama

    Secara umum, sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya.

    Relasi sinonim ini bersifat dua arah. Maksudnya, jika suatu kata saling bersinonim, dapat dipastikan kata tersebut memiliki kesamaan makna.

    Jenis Sinonim

    Sinonim memilki dua jenis, yakni sinonim umum dan konteks. 

    Sinonim umum adalah sinonim yang memiki makna yang hampir sama namun tak bisa digunakan dalam konteks yang sama.

    Sedangkan sinonim konteks adalah dua kata yang memiliki arti yang hampir serupa dan dapat digunakan dengan konteks yang sama tanpa mengubah dari arti konteks tersebut.

    Sinonim digunakan untuk mempermudah kita memahami arti dari sebuah kata atau kalimat, tentunya agar kata yang digunakan tak membosankan dan lebih bervariasi. 

    Kata sinomin juga dapat menghidupkan pemakaian kalimat atau bahasa seseorang, sehingga dapat tercapainya komunikasi yang baik.

    Pemakain kata sinonim juga digunakannya dengan sesuai kebutuhan (konsep) yang ingin disampaikannya dan sesuai dengan kondisinya.

    Pengertian Antonim

    Kata ‘antonim’ berasal dari Yunani Kuno, yaitu ‘onoma’ yang berarti ‘makna’; dan ‘anti’ yang berarti ‘melawan’.

    Sehingga dapat diartikan secara harfiah yakni ‘nama lain untuk benda lain pula’.

    Antonim sering dikatakan lawan kata. Padahal seharusnya, yang berlawanan bukanlah kata-kata itu melainkan makna dari kata-kata itu. Singkatnya, antonim ialah perlawanan makna.

    Hubungan antara dua satuan ujaran yang berantonim bersifat dua arah. Misalnya, membeli berantonim dengan menjual; kata mati berantonim dengan kata hidup.


    IPAS


    Ketika sedang beraktivitas, ada banyak jenis bunyi-bunyian yang kita dengar. Mulai suara orang hingga ketikan.

    Secara umum, bunyi adalah sebuah getaran yang ada di udara. Semua benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.

    Semakin kuat getaran suatu benda, maka akan semakin besar pula bunyi yang dihasilkan dan bisa didengarkan. 

    Begitu juga ketika semakin dekat jarak dengan sumber bunyi, maka bunyi yang didengar akan semakin besar.

    Nah, semua benda di sekitar kita yang dapat menghasilkan bunyi yang bisa didengar disebut sumber bunyi.

    Sama seperti pada cahaya, ternyata bunyi juga memiliki sifat-sifat khusus. Apa saja? Simak informasi berikut ini, yuk!

    1. Merambat Melalui Media

    Tidak seperti cahaya, bunyi bisa merambat hanya jika ada medianya. Bunyi merambat dalam bentuk gelombang.

    Gelombang bunyi itu dapat merambat melalui zat padat, zat gas, dan juga cair hingga bunyi itu bisa didengar.

    Contoh perambatan bunyi melalui benda padat adalah saat bermain telepon kaleng yang dihubungkan dengan benang. 

    Contoh perambatan bunyi melalui cairan yaitu ketika tumbukan batu di dalam air terdengar oleh telinga kita yang berada di luar air.

    Salah satu bentuk benda gas yang digunakan sebagai media perambatan bunyi adalah udara di sekitar kita.

    Kita juga dapat mendengar bunyi dari sumber bunyi seperti suara orang lain, alat musik, atau gemuruh petir melalui udara.

    Semakin rapat medium perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi umumnya akan semakin besar.

    2. Bunyi Dapat Dipantulkan 

    Pernahkah teman-teman berteriak di ruangan tertutup seperti di kamar mandi, dan mendengar suaranya memantul.

    Yap, itu adalah salah satu bukti bahwa bunyi dapat dipantulkan. Hal ini kerap disebut juga sebagai gema maupun gaung.

    Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita berteriak di pinggir tebing yang tinggi.

    Sementara gaung adalah bunyi pantul yang kurang jelas. Contohnya saat berteriak di gua atau dalam ruangan.

    Bunyi bisa memantul karena termasuk longitudinal. Saat merambat ke tempat lain, bunyi mengenai benda sekitarnya.

    Bunyi yang terkena permukaan suatu benda, bisa dipantulkan. Umumnya benda yang keras, mengkilat, dan rapat.

    3. Bunyi Dapat Dibiaskan

    Sifat bunyi selanjutnya adalah dapat dibiaskan. Yap, bunyi dapat mengalami pembiasan atau refraksi.

    Pembiasan bunyi terjadi ketika bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, sehingga bunyi akan dibelokkan. 

    Misalnya saja pada fenomena petir yang akan terdengar lebih keras di malam hari daripada saat siang hari.

    Selain itu, bukti bunyi dapat dibiaskan bisa terlihat suara teriakan di siang hari tidak terdengar jelas dari teriakan malam hari.

    Hal ini terjadi karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin daripada suhu udara di bawah. 

    Sebaliknya pada malam hari, suhu udara bawah akan lebih dingin daripada suhu udara di atas, teman-teman.

    Artinya, kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibandingkan malam hari sehingga dapat membuat bunyi dibiaskan.

    4. Bunyi Bergerak ke Segala Arah

    Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi dapat bergerak ke segala arah atau biasa disebut dengan istilah difraksi.

    Hal ini terjadi karena gelombang bunyi mempunyai panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter.

    Kondisi seperti inilah yang dapat memudahkan gelombang bunyi mengalami pelenturan dan bergerak ke segala arah.

    Contoh dari sifat bunyi ini yakni saat kita mendengar suara sepeda motor maupun mobil yang lewat di tikungan jalan.

    Walaupun kita belum melihat motor atau mobil itu, tapi bunyi yang dihasilkan dari kendaraan sudah bisa didengar.

    Sifat ini juga bisa dibuktikan dengan cara memukul garpu tala dengan keras. Garpu tala akan bergetar dalam waktu cukup lama.


    Soal!

    Apa yang dimaksud dengan bunyi?


    Lihat juga video ini, yuk!

  • KESIMPULAN
  • Alhamdulillah sebagian siswa sudah mengerti tentang antonim dan sinonim
  • PENUTUP
  • Bagaimana sudah paham dengan pembelajaran hari ini? Apakah anak sholeh sholehah senang belajar hari ini? Alhamdulillah kalau sudah paham semua, Miss Puji akhiri pembelajaran hari ini.

  • Wassalamualaikum wr wb


  •     Hari / Tanggal : Jumat / 22 november 2024 Kelas / Fase : 5/C Capaian Pembelajaran P5: Dengan mengangkat tema “kearifan lokal ” dan menga...