Pages

Minggu, 16 Oktober 2022

Materi Ajar : Senin, 17 Oktober 2022

 


Tema 4          : Sehat itu Penting 

Sub tema 2    : Gangguan Kesehatan Pada Organ Peredaran Darah

Pembelajaran ke       : 1 dan 2

Muatan Pelajaran     :  Bahasa Indonesia (3.6 dan 4.6), IPA (KD 3. 4, 4. 4), SBdP (3.2 dan 4.2)


1. Sapaan 



Hello, how are you my lovely student?
semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin Ya Robbalamin 
jangan lupa untuk mengerjakan solat dhuha dan murojaah ya nak...

2. Apersepsi 
adakah yang masih ingat materi yang kemarin? ..... minggu kemarin kita sudah melaksanakan PTs semoga hasilnya memuaskan,hari ini ananda sholeh dan sholehah, akan mempelajari materi tema 4 subtema 2 pembelajaran 1 dan 2 tentang Gangguan Kesehatan Pada Organ Peredaran Darah
lets start our lesson today

Sebelumnya silahkan simak vidio pembelajaran dibawah ini ya..

Video pembelajaran 





3. Tujuan Pembelajaran :

1.   Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri pantun.

2.    peserta didik dapat menyebutkan gangguan kesehatan    pada jantung dan pembuluh darah manusia.

       3.   peserta didik dapat menyebutkan property, tata rias, dan   busana dalam tari kreasi daerah.                                             

4. MATERI AJA

Bahasa Indonesia (KD 3.6, 4.6) 

Isi (makna) dan amanat Pantun

Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1.      pantun nasihat

2.      pantun jenaka

3.      pantun teka teki

4.      pantun kiasan

 

Untuk mengetahui isi (makna) dan amanat pantun, baca dan pahamilah dangan seksama, kemudian ceritakan isi (makna) dan amanat pantun menggunakan bahasa sendiri. isi atau makna pantun  adalah pesan atau nasihat yang disampaikan melalui pantun.

Contoh pantun :

Sore hari berawan jingga

Jelas terlihat di atas bukit

Jika kesehatan tidak dijaga

Tubuh akan mudah sakit

Isi atau makna pantun di atas adalah jika kita tidak menjaga kesehatan, tubuh akan mudah sakit. Amanat pantun di atas adalah kita harus menjaga kesehatan tubuh kita.

IPA (KD : 3.4 dan 4.4 )

Gangguan Kesehatan pada Jantung dan Pembuluh Darah Manusia

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Selain itu, ada macam-macam penyakit jantung lain yang juga berbahaya. Mari kenali apa saja jenis penyakit jantung tersebut, berikut gejala dan penyebabnya.

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, beberapa hal bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan membuat organ ini tidak berfungsi secara normal. Nah, mari simak pembahasan macam-macam penyakit jantung berikut ini.

Macam-Macam Penyakit Jantung, Gejala, dan Penyebabnya - Alodokter

Berbagai Macam Penyakit Jantung

Ada banyak macam penyakit jantung yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam penyakit jantung tersebut antara lain:

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).

Penyempitan arteri ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal.

Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.

2. Serangan jantung 

Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Gejala yang muncul biasanya berupa nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin. Jika tidak segera ditangani, serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti jantung mendadak.

3. Gagal jantung 

Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal

 

Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.

Gejala utama gagal jantung meliputi sesak napas dan batuk-batuk terutama saat berbaring, nyeri dada setelah beraktivitas fisik, cepat lelah, serta pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki 

4. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).

Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun, serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat sejak bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita sudah mencapai usia remaja atau menjelang dewasa.

Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

Jawabannya, ada. Seseorang dikatakan berisiko tinggi mengalami beberapa macam penyakit jantung di atas jika memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:

1.      Hipertensi.

2.      Diabetes.

3.      Kolesterol tinggi.

4.      Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

5.      Berat badan berlebih atau obesitas.

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering merokok, jarang berolahraga.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan       penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan kemoterapi. 

SBdP ( KD ; 3.2 dan 4.2 )

Property, Tata rias, dan Busana dalam Tari Kreasi Daerah

A. Properti Tari Tradisional

Properti merupakan salah satu unsur pen- dukung dalam tari. Ada tari yang mengguna- kan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Pro perti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung mengguna kan payung, tari Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari Sumatera Barat. Tari Lawung dari keraton Yogya karta menggunakan lawung tombak sebagai properti tarinya. Ada juga tarian yang menggunakan pro- perti tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian. Contoh tari Pakarena mengguna kan Kipas, tari Merak menggunakan selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan kipas, keris atau pro per ti lain. Ini hanya beberapa contoh pro- perti yang digunkan dalam tarian tradisi o- nal, masih banyak tari dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pen dukung. Tari Nelayan, tari Tani mengguna kan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang mengguna kan tameng dan senjata perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang meng guna kan properti kukusan yaitu tempat untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya 

B. Tata Rias dan Busana Tari Tradisional

Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi tata rias dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu; 1 sebagai pembentuk karak- ter atau watak; dan 2 sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias wajah yang diguna- kan dan juga busana yang dipakai. Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan. Demikian juga busana yang di- gunakan secara visual menunjukkan tokoh tersebut jahat. Tokoh raksasa pada epos Rama- yana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan bagian mulut penuh taring. Tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan menyeramkan. Karakter tokoh baik pada epos Ramaya na biasanya menggunakan riasan can- tik se perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu. Pada epos Ramaya na ditunjuk kan pada tata rias dan bu- sana Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong dan Gareng. Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak hanya bersumber pada epos Ramaya- na tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan dengan cerita Ramayana. Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari Merak. Tata rias dan busana pada tari Merak yang digunakan, memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana yang digu- nakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang men- unjukkan perwujudan burung Merak. Ada juga tata rias dan tata busana tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawa sih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.

Contoh Tari dari Daerah Minangkabau

Tari Piring

Dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama.

5. Evaluasi
 Contoh soal evaluasi :

Buatlah pantun sederhana

Jawab

Contoh pantun nasihat:

Sore hari berawan jingga

Jelas terlihat di atas bukit

Jika kesehatan tidak dijaga

Tubuh akan mudah sakit



6. Penutup
Demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat dipahami. selalu laksanakan sholat 5 waktu ya nak
 
Wassalamualaikum.wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Hari / Tanggal : Jumat / 15 november 2024 Kelas / Fase : 5/C Capaian Pembelajaran P5: Dengan mengangkat tema “kearifan lokal ” dan menga...