TEMA 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
SUB TEMA 3 : Lingkungan dan Manfaatnya
PEMBELAJARAN : MATEMATIKA, IPA dan Bahasa Indonesia, SBdP
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menentukan ide pokok setiap paragraph dalam bacaan secara percaya diri.
2. Peserta didik dapat mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragrap.
3. Peserta didik dapat memahami kelainan tulang sebagai salah satu organ gerak manusia dengan benar.
4. Peserta didik dapat membuat komik dengan baik dan benar.
ü
MATEMATIKA
Penilaian Harian Matematika
Rangkuman
- Operasi Penjumlahan Pecahan Biasa
Ketika menemukan operasi hitung penjumlahan dengan penyebut yang berbeda kita tidak bisa langsung mengoperasikannya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu. Langkah menyamakan penyebut bisa dilakukan dengan cara menentukan pecahan senilai atau mencari KPK penyebutnya. Contohnya : 1/3 + 1/4 =……
Pertama kita harus menyamakan penyebut dari kedua pecahan tersebut dengan mencari KPK dari kedua penyebutnya. Dalam soal ini, kita harus mencari KPK 3 dan 4, dimana KPK dari 3 dan 4 adalah 12.
Langkah selanjutnya adalah mengubah pecahan diatas menjadi pecahan dengan penyebut 12.
1/3 +1/4 = 1 x 4 / 3 x 4 + 1 x 4 / 4 x 3 = 4/12 + 3/12
Setelah penyebutan disamakan, kita bisa menjumlahkan pecahan secara langsung seperti berikut ini :
4/12 + 12/3 = 4 + 3 / 12 = 7/1
# Muatan IPA
Fraktura, adalah kondisi pada tulang karena kecelakaan atau terjatuh. Fraktura terbagi menjadi dua macam yaitu fraktura tertutup pada tulang yang tidak sampai menembus kulit dan fraktura terbuka pada tulang yang menembus kulit.
Berikut ini adalah kelainan atau gangguan yang menyerang tulang:
1. Akibat kekurangan Vitamin D,seperti :
a. Rakitis yaitu pertumbuhan yang terganggu pada anak-anak yang biasanya terlihat pada kaki berbentuk X atau O.
b. Osteomalasia yaitu kekurangan vitamin D dan zat kapur pada orang dewasa.
2. Akibat kecelakaan, seperti :
a. Memar adalah suatu keadaan sobeknya selaput sendi.
b. Urai sendi adalah keadaan dimana selaput sendi diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi.
c. Fraktura atau patah tulang, dibedakan menjadi:
1. Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
2. Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar.
3. Fisura, bila tulang hanya retak.
3. Akibat sikap tubuh yang salah, seperti :
1. Lordosis adalah kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan.
2. Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung terlalu membengkok ke belakang. Dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk selama bertahun- tahun.
3. koliosis adalah kelainan pada ruas tulang belakang yang membengkok ke samoing. Dapat terjadi bila seseorang sering membebani salah satu sisi dan dibiasakan bertahun-tahun.
4. Nekrosa, terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan lalu mati dan mengering.
5. Terkilir, terjadi karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan.
6. Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium. Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak
Berikut ini adalah kelainan atau gangguan yang menyerang sendi (hubungan antar tulang):
1. Dislokasi merupakan keadaan disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungya (ligamentum) sobek.
2. Ankilosis adalah keadaan persendian yang tidak dapt digerakkan karena seolah-olah menyatu.
3. Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tapi sendi tidak bergeser.
4. Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi. Dibedakan menjadi:
a. Artritis gout, terjadi karena danya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi dan berkaibat ruas jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
b. Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi.
c. Artritis eksudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Terjadi karena serangan kuman.
d. Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan.
5. Serangan kuman pada sendi
a. Infeksi gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.
b. Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan karena layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.
1. IPA (KD 3.1)
Sistem gerak pada manusia tersusun atas rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang-tulang dengan berbagai bentuk. Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Sistem gerak manusia terkadang mengalami gangguan maupun kelainan dan penyakit. hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kelainan sejak lahir, karena makanan, kebiasaan yang salah, maupun kecelakaan. Berikut di antara gangguan maupun kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun kuat dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi jika ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi karena kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa.
Orang dewasa biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan masa tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan mudah patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan. Retak tulang terjadi karena terdapat keretakan pada tulang akibat suatu insiden. Tulang retak masih dapat disambung kembali.
Lordosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. Lordosis adalah kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis adalah kelainan karena tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis adalah melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf “S”. Penyebabnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota badan kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang dapat menyebabkan kifosis antara lain adalah kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
1. SBdP (KD 3.1)
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Teks dalam komik berfungsi untuk menjelaskan, melengkapi, dan memperdalam penyampaian gambar secara keseluruhan. Teks atau kata-kata biasanya disajikan dalam gelembung-gelembung yang diserasikan dengan gambar.
Komik merupakan cerita bergambar yang disajikan secara menarik. Sebagian besar isi cerita dalam komik disajikan dalam bentuk gambar. Meskipun demikian dalam komik juga disajikan bahasa tulis dalam bentuk narasi pengantar maupun bahasa langsung
Ciri-ciri komik antara lain sebagai berikut :
1. Hadir untuk menyampaikan cerita. Pesan dan informasi disampaikan dengan menggunakan teks dan gambar.
2. Proporsional. Keberadaan gambar dan teks yang berimbang membuat pembaca komik seakan-akan terlibat dan berperan langsung ke dalam cerita.
3. Menggunakan bahasa percakapan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah untuk dipahami.
4. Biasanya bersifat kepahlawanan. Umumnya isi cerita komik akan cenderung membuat pembaca mempunyai rasa atau sikap kepahlawanan.
5. Penggambaran watak secara sederhana. Penggambaran watak dalam komik dibuat secara sederhana agar pembaca mudah memahami isi cerita dan menangkap pesan yang akan disampaikan dalam cerita.
6. Menyediakan humor. Kata komik berasal dari komik yang berarti jenaka. Humor dalam komik disajikan secara lugas sehingga akan mudah dipahami pembaca dan biasanya humor yang disajikan sering terjadi dan ada di masyarakat.
Contoh Komik :
Tema : Sikap dan posisi membaca yang benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar