Hari / Tanggal : Selasa / 25 november 2024
Kelas / Fase : 5 / C
Mata Pelajaran : Seni rupa ,Pendidikan Pancasila dan Matematika
Tujuan Pembelajaran :
1.Peserta didik dapat menjelaskan pengertian anyaman
2. Peserta didik memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
Assalamualaikum wr.wb
Sudah siap belajar hari ini ?
Sebelum kita belajar jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa..
Capaian Pembelajaran Matematika
apaian Pembelajaran : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000
Seni rupa
Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya 2 atau 3 dimensi
dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan elemen
seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur dan ruang.
Peserta didik mulai menggunakan garis horizon dalam karya 2 dimensi.
Selain itu, peserta didik mulai menerapkan keseimbangan dan irama/ritme
dalam warna, garis atau bentuk dalam karyanya.
Sebelum ke materi yuk simak vidio dibawah ini
A. Definisi Karya Seni Anyaman
Anyaman berasal dari kata anyam yang tidak lain merupakan proses menyilangkan sesuatu atau bahan-bahan untuk dijadikan satu kesatuan menjadi lebih kuat dan dapat digunakan atau berfungsi pakai, pada dasarnya anyaman adalah bidang yang terwujud karena ada jalinan ikatan lungsi (horisontal) dan pakan (vertikal).
Dalam perkembangannya menjadi karya seni rupa terapan untuk memenuhi keutuhan praktis sehari-hari dan berubah untuk memenuhi keperluan estetis.
Menurut Wahudi (1979), Kerajinan anyaman merupakan suatu usaha atau kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang-barang dengan cara susup menyusup antara pakan dan lungsi.
Yang dimaksud dengan lungsi adalah atau daun anyaman yang tegak lurus terhadap penganyam sedangkan pakan adalah atau anyaman yang disusupkan pada lungsi pada saat menganyam
B. Jenis-Jenis Motif Anyaman
1) Motif anyaman tunggal:
Merupakan anyaman yang tiap helai lungsian ditarik sekaligus satu per satu dengan pakan, sehingga terbentuk anyaman dengan satu silangan lungsi dan pakan.
2) Motif anyaman ganda:
Merupakan anyaman yang tiap dua helai lungsian ditarik berama dengan satu dengan pakan, sehingga terbentuk anyaman dengan silangan dua lungsi dan satu pakan.
3) Motif anyaman ganda tiga:
Merupakan anyaman yang serupa dengan motif ganda dua. Hanya saja pemisahan pada lungsin sebanyak tiga lembar sekaligus, sehingga terbentuk anyaman dengan silangan
4) Motif anyaman Kombinasi:
Merupakan anyaman yang dengan motif tunggal, ganda dua dan ganda tuga dengan variasi bentuk sesuai rancangan desain yang ingin di buat, sehingga terbentuk anyaman dengan silangan yang bervariasi dan membetuk motif tertentu yang lebih unik, indah dan menarik.
Matematika
Cara Mengurutkan Pecahan
Ada tiga cara yang bisa kita gunakan untuk mengurutkan pecahan dalam soal matematika, antara lain:
- Menggunakan garis bilangan
- Membandingkan pembilang
- Membandingkan bilangan bulat
Berikut penjelasannya:
1. Menggunakan Garis Bilangan
Cara pertama mengurutkan pecahan adalah menggunakan garis bilangan untuk tahu posisi pecahan-pecahannya.
Sebelum bilangan pecahan itu diurutkan, kita harus menyamakan dahulu bentuk pecahannya, teman-teman.
Jadi, misalnya ada pecahan campuran, seperti 1 1/2, kita harus mengubah ke pecahan biasa menjadi 3/2.
2. Membandingkan Pembilang
Cara kedua untuk mengurutkan pecahan adalah dengan membandingkan pembilang pada pecahannya.
Untuk membandingkan pembilang, samakan dulu bentuk pecahannya jadi pecahan biasa dan samakan penyebut.
Untuk menyamakan penyebut, kita memanfaatkan materi yang telah kita pelajari sebelumnya, yakni KPK, lo.
Misalnya, penyebut tiga pecahan itu ada di angka 4,2, dan 8. Maka, kita hanya perlu mencari KPK angka itu.
KPK dari angka 4, 2, dan 8 adalah 8. Ini artinya penyebut untuk mengurutkan pecahan adalah 8, teman-teman.
Selanjutnya, kita hanya perlu membandingkan pembilangnya. Perlu diingat, pembilang adalah angka yang di atas.
Angka pembilang yang kecil, maka diletakkan paling awal. Sebaliknya, yang terbesar diletakkan di akhir.
3. Membandingkan Bilangan Bulat
Sementara itu, cara ketiga untuk mengurutkan pecahan adalah dengan membandingkan bilangan bulat.
Langkah pertama menggunakan cara ini adalah dengan mengubah pecahan tak murni jadi pecahan campuran.
Misalnya, pecahan 8/3 menjadi 2 2/3. Pecahan 3/2 menjadi 1 1/2 dan pecahan 7/8 menjadi 0 7/8, teman-teman.
Karena 0 < 1 < 2, maka urutan pecahan dari yang terkecil adalah 7/8, lalu 1 1/2, baru kemudian 2 2/3.
Perbedaan Pecahan Biasa dan Campuran
Dalam pelajaran matematika, kita biasa menemukan dua jenis pecahan, yakni pecahan biasa dan campuran.
Pecahan biasa itu bisa terbagi menjadi dua macam, yakni pecahan sejati dan pecahan tidak sejati. Apa itu?
Perlu diketahui, pecahan sejati adalah bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya.
Sementara pecahan tidak sejati adalah bilangan pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya.
Misalnya, diketahui bilangan pecahan a/b, jika a<b disebut pecahan tidak sejati. Kalau a>b disebut pecahan tidak sejati.
Soal 1
Lisa membeli 8 1/3 kg apel. Lisa membeli lagi apel sebanyak 3 1/4 kg. Akibat terlalu lama disimpan, 2 1/3 kg apel menjadi busuk. Sisa apel yang tidak busuk dibagi kepada 5 anak. Berapakah apel yang diterima tiap anak?
A. 1 3/5 kg
B. 2 1/5 kg
C. 1 1/2 kg
Soal 2
Soal 3
D. 2 2/3 kg
Kunci Jawaban: A. 1 3/5 kg
Pembahasan
(8 1/3 + 3 1/4 – 2 1/3) : 5
= (25/3 + 13/4 – 7/3)
= (100/12 + 39/12 – 28/12) : 5
= 111/12 : 5
= 111/12 × 1/5 = 111/60 = 1 51/60 = 1 3/5
Hasil dari 3 1/2 : 1 1/2 x 1 1/3 yaitu…
A. 3
B. 2 1/3
C.
D. 1 ¾
Kunci Jawaban: B. 2 1/3
Pembahasan:
3 1/2 : 1 1/2 x 1 1/3
= (7/2 : 3/2) × 4/3
= (7/2 × 2/3) × 4/3
= 7/3 × 4/3 = 28/9 = 3 1/9
Pak Bejo membeli 5 kg beras untuk membuat nasi tumpeng. Setiap porsi nasi tumpeng membutuhkan 1 1/4 kg beras. Berapa banyak porsi nasi tumpeng yang bisa dibuat?
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar