Hari / Tanggal : selasa / 7 januari 2025
Fase/Kelas : C/5C
Mata Pelajaran :PENDIDIKAN PANCASILA : Bhineka Tunggal Ika
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila : Peserta didik mampu menganalisis,menyajikan hasil analisis, memghormati, menjafa dan melestarikan keragaman budaya dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika di Lingkungan sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila : peserta didik dapat mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia berlandaskan Pancasila
Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika
Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda Pancasila.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit di sekitar abad ke-14 M.
Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal adalah satu, dan Ika adalah itu.
Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap menjunjung tinggi persatuan.
Nyoman Pursika (2009) dalam jurnal Kajian Analitik Terhadap Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menyatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan cerminan keseimbangan antara cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi ciri keanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri kesatuan.
Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme dan monisme.
Jika pada mulanya Bhinneka Tunggal Ika dipakai untuk menyatakan semangat toleransi keagaaman antara agama Hindu dan Budha. Setelah dijadikan semboyan bangsa Indonesia, konteks “Bhinneka” atau perbedaannya menjadi lebih luas, tidak hanya berbeda agama saja tapi juga suku, bahasa, ras, golongan, budaya, adat istiadat bahkan bisa ditarik kedalam perbedaan dalam lingkup yang lebih kecil seperti perbedaan pendapat, pikiran/ide, kesukaan, hobi.
Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu dari empat pilar kebangsaan, selain Pancasila. UUD 1945, NKRI merupakan sebuah nilai yang harus ditanam dalam setiap warga negara Indonesia yang dibahas pada buku Pancasila.
- Apa arti dari Bhinneka Tunggal Ika?
- Apa tujuan dari dibuatnya arti "Bhineka Tunggal Ika"?
- Di bagian mana dari Garuda Pancasila dapat kita temukan semboyan Bhinneka Tunggal Ika?
- Apa saja contoh penerapan Bhineka Tunggal Ika?
- Apa saja contoh pelanggaran Bhineka Tunggal Ika?
Rumus Luas Daerah Bangun Datar
1. Luas Segitiga
Segitiga merupakan suatu bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis lurus. Ada beberapa jenis segitiga.
Umumnya, segitiga dibagi menjadi tiga jenis, yakni segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
Meski bentuknya berbeda-beda, tetapi untuk menghitung luasnya, kita menggunakan satu rumus yang sama.
L = 1/2 x alas x tinggi
Contoh soalnya: Jika suatu segitiga memiliki panjang alas 6 cm dan tinggi 8 cm, maka berapakah luas segitiga itu?
Jawaban:
L = 1/2 x 6 x 8
L = 24 cm²
2. Luas Segi Empat
Segi empat merupakan suatu bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis lurus. Segi empat punya empat sisi.
Persegi
L = sisi x sisi
Persegi Panjang
L = panjang x lebar
Jajar Genjang
L = alas x tinggi